SAUDARA168 – Badan Geologi Terbitkan Kajian Teknis Bencana Longsor di Jalur Pacet-Cangar Mojokerto

Peta bencana mojokerto

Liputan6.com, Bandung – Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan kajian teknis terjadinya bencana alam tanah longsor di Jalur Pacet-Cangar Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis (3/4/2025)pukul 11.15 WIB.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, faktor penyebab terjadinya gerakan tanah atau tanah longsor ini diperkirakan karena kemiringan lereng yang curam di sekitar lokasi gerakan tanah dengan curah hujan tinggi sebagai pemicu.

“Kondisi daerah bencana di Jalur Pacet-Cangar secara umum berada di daerah lembah di antara bukit tepatnya Pegunungan Anjasmoro di barat dan Gunung Arjuno-Welirang di timurnya, dengan kemiringan lereng curam hingga sangat curam terutama di lereng jalan,” ujar Wafid dalam keterangannya ditulis Bandung, Minggu (13/4/2025).

Wafid mengatakan daerah bencana berada pada elevasi antara 1.480–1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Wafid menuturkan berdasarkan Peta Geologi Lembar Malang, Jawa (Santosa dan Suwarti, 1992), lokasi bencana tersusun oleh Batuan Gunungapi Kuarter Gunung Anjasmoro (Qpva). 

“Produk gunungapi ini terdiri dari breksi gunungapi, tuf, lava, aglomerat, dan lahar. Tidak terdapat struktur geologi berupa sesar, lipatan, maupun kelurusan di sekitar lokasi gerakan tanah,” jelas Wafid.

Wafid menambahkan kerentanan gerakan tanah atau tanah longsor berdasarkan peta dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, prakiraan wilayah terjadinya gerakan tanah pada Bulan April 2025 di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur kategori lokasi bencana termasuk zona potensi terjadi gerakan tanah menengah-tinggi. 

Artinya sebut Wafid, daerah ini mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah apabila dipicu oleh curah hujan yang tinggi atau di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. 

“Gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” ungkap Wafid.

Badan Geologi menyebutkan gerakan tanah atau tanah longsor yang terjadi di Jalur Pacet-Cangar, Kawasan Wisata Watu Lumpang, Desa/Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, secara geografis berada pada koordinat 112,529139° BT dan 7,724908° LS. 

Bencana yang terjadi berupa gerakan tanah tipe cepat yaitu longsoran bahan rombakan dengan material tanah bercampur batu pada lereng tepi jalan setinggi 50 meter dan tebal sekitar 1,2 meter. 

“Dampak gerakan tanah 10 orang meninggal dan ruas jalan tertimbun sepanjang 50 meter dan tidak dapat dilalui kendaraan,” sebut Wafid.

Simak Video Pilihan Ini: