SAUDARA168 – Sega Pager, Cita Rasa Tradisional Khas Purwodadi yang Membumi

Sega Pager, Cita Rasa Tradisional Khas Purwodadi yang Membumi

Liputan6.com, Jakarta – Purwodadi, sebuah kota kecil yang terletak di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah memang terkenal dengan kekayaan kulinernya yang sederhana namun penuh cita rasa.

Di antara berbagai makanan khasnya, ada satu sajian tradisional yang keberadaannya terus bertahan melawan arus modernisasi Sega Pager. Nama Sega Pager sendiri diambil dari bahasa Jawa, yang berarti nasi pagar, merujuk pada filosofi sajian ini yang disusun menyerupai pagar yang mengelilingi sesuatu yang penting, yakni nasi.

Dalam penyajiannya, Sega Pager Grobogan dibungkus rapi dengan daun pisang, menambah aroma khas yang harum dan menggoda. Isian utamanya terdiri dari nasi putih pulen, urap aneka sayuran segar, dan sambal kacang yang gurih pedas.

Kombinasi ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong dan kesederhanaan hidup masyarakat pedesaan Jawa. Secara tradisional, urap yang digunakan dalam Sega Pager berisi campuran sayuran seperti kacang panjang, tauge, bayam, daun kenikir, hingga daun pepaya muda yang direbus setengah matang agar tetap mempertahankan kerenyahan dan kesegarannya.

Sayuran ini kemudian dibumbui dengan kelapa parut yang telah dicampur aneka rempah, seperti bawang putih, kencur, cabai, dan sedikit gula merah, menciptakan cita rasa gurih, manis, dan sedikit pedas yang seimbang. Sebagai pelengkap, sambal kacang dengan rasa pedas-manis disiram di atas urap atau disajikan terpisah.

Sambal ini terbuat dari kacang tanah goreng yang dihaluskan bersama cabai rawit, bawang putih, dan gula merah, menghasilkan tekstur kental dan rasa yang menggugah selera. Penggunaan daun pisang sebagai pembungkus bukan hanya sekadar tradisi, melainkan juga memberikan sentuhan alami yang menambah keharuman sekaligus menjaga suhu makanan tetap hangat lebih lama.

Makanan ini pada awalnya sangat lekat dengan kehidupan petani di Purwodadi. Dahulu, Sega Pager kerap dibawa sebagai bekal saat mereka pergi ke sawah atau ladang.

Karena praktis dan mudah dibawa, makanan ini menjadi pilihan utama untuk makan siang di tengah kesibukan bekerja.

 

Simak Video Pilihan Ini: