Liputan6.com, Bandung – Badan Geologi menyampaikan sejumlah rekomendasi terkait aktivitas Gunung Talang pascagempa yang terjadi di Tenggara Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada 8 April 2025 di 17.23 WIB.
Diketahui, pada tanggal 8 April 2025 terjadi gempa tektonik magnitudo 2,4. Kepala Badan Geologi, Dr Ir Muhammad Wafid pun menegaskan bahwa aktivitas Gunung Talang sangat rentan akan pengaruh aktivitas tektonik di sekitarnya.
“Seperti erupsi yang terjadi pada tanggal 12 April 2005 menghasilkan dua kawah baru, yaitu Kawah Utama dan Kawah Selatan, diperkirakan dipicu oleh gempa bumi tektonik Mentawai (M 6.8),” katanya Wafid dalam keterangannya.
Pada tanggal 10 April 2004. Sampai saat ini kedua kawah tersebut menjadi pusat aktivitas Gungun Talang bersama rekahan Gabuo Atas dan Gabuo Bawah.
“Aktivitas kegempaan Gunung Talang sampai pada periode 9 April 2025 didominasi oleh Tektonik Jauh. Visual kawah diamati dari Pos Pengamatan Gunungapi Gunung Talang di Desa Lembang Jaya, Kabupaten Solok, tidak ada menunjukkan adanya perubahan asap berwarna putih,” katanya.
Gempa tektonik dengan kedalaman dangkal ini terasa di Pos PGA Gunung Talang pada skala IV MMI. Setelah kejadian gempa tektonik ini, kegempaan di Gunung Talang sampai pukul 24.00 WIB tercatat 115 kali kejadian. Jumlah Gempa Vulkanik Dalam pada 8 April 2025 tercatat 101 kali kejadian.
Rekomendasi
Tingkat aktivitas Gunung Talang sampai saat ini pada Level I (Normal) dengan rekomendasi:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Talang dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati dan bermalam di sekitar kawah Gunung Talang (Kawah Selatan dan Kawah Utama) dalam radius 500 m.
2. Masyarakat di sekitar Gunung Talang dan pengunjung/wisatawan mewaspadai potensilongsor di kawasan Kawah Selatan Gunung Talang. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Leave a Reply