SAUDARA168 – Diduga Jadi Biang Kerok Banjir di Panjang hingga Telan 3 Korban Jiwa, PT Pelindo Buka Suara

Junior Manager Fasilitasi PT Pelindo Regional II Panjang, Lingga. Foto : (Liputan6.com/Ardi).

Liputan6.com, Lampung – Banjir besar yang melanda Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Senin (21/4/2025), kini menelan korban jiwa. Sebanyak 3 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang diduga disebabkan oleh penutupan saluran air oleh PT Pelindo Regional II Panjang. 

Sedikitnya 1.000 rumah warga di Kelurahan Panjang Utara terdampak parah dalam insiden itu.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyatakan bahwa PT Pelindo sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas musibah tersebut. Ia menyebut saluran air di kawasan pelabuhan sengaja ditutup, menyebabkan air tidak dapat mengalir dan meluap ke pemukiman warga.

“Banyak saluran air yang ditutup bangunan. Kami temukan beberapa gorong-gorong yang mengarah ke area Pelindo juga tak terbuka. Akibatnya, air meluap ke rumah warga,” kata Eva saat meninjau lokasi banjir, Senin (21/4/2025).


2 dari 2 halaman

Pelindo Akui Drainase Sudah Lama Ditutup

Menanggapi tudingan tersebut, PT Pelindo Regional II Panjang akhirnya buka suara. Melalui Junior Manager Fasilitasi, Lingga, pihak Pelindo mengakui bahwa penutupan drainase di area pelabuhan memang sudah berlangsung lama. Ironisnya, upaya perbaikan baru dilakukan setelah banjir besar terjadi.

“Ini proses penutupan sudah lama, jadi memang kita proses benahi dari awal sisi depan pelabuhan. Di depan sudah aman. Namun, ini dari sisi warga yang di samping,” kata Lingga, Senin (21/4/2025).

Lingga mengklaim pihaknya tidak tinggal diam dan berkomitmen untuk membenahi sistem drainase. 

Lingga menyatakan Pelindo siap bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk menuntaskan persoalan banjir di Panjang.

“Yang jelas, kita siap berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota. Kita berharap sama, mudah-mudahan banjir ini bisa segera ditangani,” jelasnya.

Pelindo berjanji akan melakukan perbaikan drainase secara bertahap di sejumlah titik krusial agar distribusi air kembali lancar. 

“Kita akan bagi beberapa titik sehingga distribusi air bisa berjalan. Untuk kepastian pengerjaannya, akan segera kami sampaikan ke manajemen,” ujarnya