SAUDARA168 – Pulau Kemaro, Destinasi Utama Perayaan Waisak di Palembang

Kota Palembang Siap Saingi Bandung Sebagai Kota Wisata

Liputan6.com, Palembang – Pulau Kemaro di Palembang menjadi salah satu destinasi utama perayaan Waisak di Indonesia, dengan pagoda sembilan lantai dan Klenteng Hok Tjing Rio sebagai pusat kegiatan spiritual. Perayaan yang memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama ini biasanya jatuh pada bulan purnama di bulan Mei.

Mengutip dari berbagai sumber, pagoda sembilan lantai setinggi 45 meter menjadi ikon utama Pulau Kemaro. Bangunan yang selesai dibangun tahun 2006 ini mengikuti prinsip Feng Shui dengan delapan sudut yang melambangkan pat kwa atau delapan trigram.

Setiap lantai setinggi 5 meter dihiasi ornamen khas Tiongkok dengan warna-warna cerah sesuai makna simbolis dalam kepercayaan tradisional. Tidak jauh dari pagoda, berdiri Klenteng Hok Tjing Rio yang telah ada sejak 1962.

Klenteng ini menjadi pusat aktivitas keagamaan umat Buddha dan penganut Tridharma. Arsitekturnya memadukan unsur tradisional Tiongkok dengan adaptasi lokal.

Selama perayaan Waisak, Pulau Kemaro menjadi salah satu lokasi utama prosesi keagamaan di Sumatera Selatan. Umat Buddha dari berbagai daerah berkumpul untuk melakukan puja bakti, meditasi, dan ritual lainnya.

Pagoda sembilan lantai sering menjadi pusat kegiatan utama selama perayaan ini. Klenteng Hok Tjing Rio juga ramai dikunjungi tidak hanya saat Waisak, tetapi juga pada hari-hari besar Tridharma lainnya.

 


2 dari 2 halaman

Membersihkan Patung Suci

Ritual sembahyang dan pembersihan patung-patung suci menjadi aktivitas rutin yang menarik perhatian pengunjung. Depan klenteng terdapat makam yang dipercaya sebagai pasangan Tan Bun An dan Siti Fatimah.

Mereka adalah tokoh utama legenda asal-usul Pulau Kemaro. Kisah cinta tragis antara pangeran Tiongkok dan putri Sriwijaya ini menjadi daya tarik sejarah yang memperkaya nilai kultural pulau ini.

Sebuah pohon yang disebut pohon cinta di pulau ini menjadi saksi bisu legenda tersebut. Banyak pasangan yang sengaja mengunjungi pohon ini dan mengukir nama mereka dengan harapan hubungan akan langgeng seperti kisah Tan Bun An dan Siti Fatimah.

Pulau Kemaro terletak sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera. Rute untuk mencapai pulau ini, pengunjung harus menyeberang dengan perahu dari Dermaga Benteng Kuto Besak dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Selain Waisak, Pulau Kemaro juga menjadi pusat perayaan Cap Go Meh (hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek). Acara ini biasanya berlangsung selama 1-3 hari dengan berbagai atraksi termasuk pawai lampion, pertunjukan barongsai, dan ritual keagamaan.

Penulis: Ade Yofi Faidzun