SAUDARA168 – Nama Usmar Ismail Diabadikan Jadi Nama Jalan di Kawasan Jam Gadang Bukittinggi

Menteri Kebudayaan Fadli Zon resmikan nama jalan Haji Usmar Ismail di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Liputan6.com, Bukittinggi – Menteri Kebudayaan Fadli Zon resmikan nama jalan Haji Usmar Ismail di Bukittinggi, Sumatra Barat. Jalan yang berada di kawasan Jam Gadang ini, menjadi penghormatan bagi sosok Usmar Ismail sebagai tokoh pahlawan nasional asal Bukittinggi.

Usmar Ismail merupakan pelopor perfilman tanah air, seperti film Darah dan Doa yang disutradarainya dan penetapan Hari Film Nasional yang jatuh pada hari pertama proses syuting film tersebut berlangsung.

Usmar Ismail telah mengukir jejak penting dalam perjalanan sejarah bangsa dengan karya-karya filmnya yang sarat nilai perjuangan, nasionalisme, dan budaya.

“Alhamdulillah saya bisa hadir di sini untuk meresmikan nama jalan seorang figur yang sangat penting, seorang tokoh perfilman, seorang sutradara, seorang wartawan, dan juga seorang Pahlawan Nasional Indonesia yaitu Haji Usmar Ismail,” tutur Fadli Zon mengawali sambutannya.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menambahkan pentingnya figur Usmar Ismail untuk disosialisasikan lebih luas.

“Nanti, saya akan meminta Dinas Pendidikan untuk menyampaikan ke anak-anak sekolah atau mencari sebuah cerita tentang sosok Usmar Ismail agar anak-anak kita paham dan mengerti bagaimana mengenang jasa para pahlawan,” tambahnya.

Jalan Haji Usmar Ismail yang berada di kawasan pusat kota Bukittinggi ini, diusulkan oleh sutradara film Indonesia, Arief Malin Mudo, melalui surat resmi yang ditujukkan kepada Pemerintah Kota Bukittinggi.

Sebagai upaya pemajuan kebudayaan, Menbud mengapresiasi inisiasi baik tersebut. “Budaya kita ini harus kita perkenalkan, harus kita majukan di tengah-tengah peradaban dunia,” ujarnya.

Ia juga memaparkan perintah konstitusi yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat 1, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Undang-Undang No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, serta turunan konstitusi lainnya sebagai acuan dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia.

 


2 dari 2 halaman

Kiprah Usmar Ismail

Kiprah Usmar Ismail untuk film Indonesia terus memberikan inspirasi hingga saat ini. Hal ini sepatutnya resiprokal dengan keberadaan bioskop di Bukittinggi. “Saat ini sudah ada nama jalannya, jangan sampai di Bukittinggi ini tidak ada bioskop,” kata Fadli Zon.

Menbud melihat iklim ekosistem film Indonesia yang sedang bertumbuh dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Ditambah eksistensi film-film Indonesia yang makin banyak tampil di festival-festival film internasional. Melihat potensi ini, Menbud Fadli Zon mengajak stakeholder terkait untuk berinvestasi membuat bioskop di Bukittinggi.

Dalam sambutannya, Menbud juga sampaikan apresiasi atas film animasi karya anak bangsa, Jumbo, yang telah melewati 7 juta penonton. Tak hanya animasi, genre film Indonesia juga makin luas, seperti film Perang Kota karya Mochtar Lubis yang merupakan karya adaptasi dari novel Jalan Tak Ada Ujung.

Menbud kembali sampaikan peran Usmar Ismail yang telah memantik gelora film tanah air, bahkan membangun pesan cerita yang masih relevan hingga saat ini.

“Haji Usmar Ismail ini adalah pelopor, terutama film-film sejarah yang membuat kita bisa mengerti bahwa di zaman itu telah lahir banyak aktor-aktor yang hebat dan luar biasa,” katanya.

Dengan adanya Jalan Usmar Ismail di Bukittinggi ini, selain menjadikan Bukittinggi sebagai kota perjuangan, juga menjadi kota budaya karena banyak lahir seniman dan budayawan dari kota ini.

“Dan juga kita harapkan semakin banyak tokoh di bidang film, musik, bidang ekspresi, termasuk seni tradisional, dan lain-lain,” kata Fadli Zon menutup sambutannya.

Peresmian dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Wali Kota Bukittinggi, Staf Ahli Gubernur Sumatra Barat, Wali Kota Komisariat Wilayah I, Bupati se-Sumatra Barat, jajaran anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumatra Barat, jajaran APEKSI Indonesia, serta keluarga besar dari almarhum Usmar Ismail.