:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5205746/original/084870100_1746107764-Ahmad_Luthfi_5.jpg)
Liputan6.com, Semarang – Di tengah aksi demonstrasi May Day di depan Kantor Pemprov Jateng, Gubernur Ahmad Luthfi menemui perwakilan buruh. Sejumlah program yang direalisasikan untuk kesejahteraan buruh diapresiasi.
Setidaknya ada dua terobosan Ahmad Luthfi yang mendapatkan pujian dari perwakilan buruh tersebut. Pertama, koperasi buruh yang telah dibentuk di Kawasan Industri Wijaya Kusuma. Model koperasi ini diharapkan bisa diduplikasi di wilayah lain bahkan hingga kabupaten/kota sehingga menyejahterakan buruh.
“Koperasi buruh ini mestinya bukan hanya role model di Jateng saja tapi nasional karena besar manfaatnya,” kata Koordinator Jaringan Aliansi Buruh Jawa Tengah (ABJat), Aulia Hakim, saat beraudiensi di Kantor Gubernur Jateng, Kamis, (01/05/25).
Aulia tak sendirian. Bersamanya ada sejumlah koordinator dari aliansi buruh seperti Federasi Serikat Pekerja Indonesia Perjuangan (FSPIP) dan Koperasi Persatuan Buruh Grobogan. Sementara para anggota berdemonstrasi di luar Kantor Gubernur.
Koperasi Buruh yang dibentuk Ahmad Luthfi menekankan penyediaan bahan pokok secara murah, karena diambil langsung dari produsen. Koperasi ini dikelola oleh buruh, akta pendirian oleh buruh dan keuntungan untuk buruh.
Koperasi ini juga mendapatkan acungan jempol dari Koperasi Persatuan Buruh grobogan. Namun hal yang harus diperhatikan adalah kemudahan koperasi untuk mendapatkan barang langsung dari produsen.
Simak Video Pilihan Ini:
Geger Buaya Salah Masuk Permukiman
9 Tuntutan Buruh
Pujian kedua adalah upaya Gubernur menarik investasi di Jawa Tengah. Hal itu dinilainya bagus karena akan menambah lapangan kerja di Jateng. Di sisi lain, serikat buruh harus meningkatkan kualitas SDM agar ke depannya upah buruh bisa secara bertahap meningkat.
“Kami komitmen Jateng punya sumber daya berkualitas, sehingga satu tarikan napas dengan upah,” lanjutnya.
Selain apresiasi kinerja, sejumlah perwakilan buruh juga menyampaikan beberapa keinginannya. Total ada 9 isu, mulai dari menolak sistem kerja outsourcing, setop PHK sepihak, perlindungan pekerja dengan mengesahkan UU Ketenagakerjaan yang baru, pemberantasan korupsi dan menolak kriminalisasi aktivis buruh dari pihak perusahaan.
Satu per satu keluhan dari para buruh dijawab Ahmad Luthfi. Salah satunya meminta Trans Jateng yang diperpanjang Trayeknya tak hanya sampai Godong (Grobogan) tapi menuju Ngaringan.
“Itu masukan, kami tampung. Gini, untuk (memperpanjang rute) itu nanti benturan dengan trayek (kendaraan umum swasta). Maka tak bisa langsung diputuskan, harus ada kajian dulu,” katanya.
Terkait permintaan pembentukan Satgas PHK, Ahmad Luthfi menekankan bahwa jika terbentuk tugasnya adalah mencegah adanya PHK. Sementara tuntutan soal penghapusan outsourcing hingga pembatasan usia pendaftar kerja merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Leave a Reply