:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4660118/original/044329000_1700725001-Eri_Cahyadi.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Sebagai upaya untuk menanggulangi permasalah sampah di Kota Surabaya, pemerintah setempat bakal meningkatkan jumlah tempat pemilihan sampah hingga ke tingkat rukun warga (RW) di tahun 2025.
Saat ini sudah ada 50 RW tempat pemilihan sampah di Kota Surabaya, Pemkot Surabaya menargetkan 500 tempat pemilahan sampah di tahun 2025.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merencanakan pengelolaan bank sampah sehingga dapat sekaligus menjadi pemasukan untuk kas RW.
“Hari ini sudah berjalan di 50 RW, tapi target kami di tahun ini ada di 500 RW. Nantinya beberapa RW itu akan disediakan bank sampah, setelah pengelolaan bank sampah ini berjalan maka bisa memberikan pemasukan untuk kas RW,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Sabtu (3/5/2025).
Hal itu disampaikan Eri Cahyadi saat peringatan Hari Bumi Sedunia digelar bersama PDAM Surya Sembada dan Pokja Wartawan Taman Surya (Potas) dengan aksi bersih-bersih Sungai Kalimas di Taman Asreboyo.
Selain itu, pihaknya juga mengajak warga Kota Surabaya menjaga lingkungan, terutama bagi penduduk yang tinggal di kawasan bantaran Sungai Kalimas.
“Saya minta tolong, sungai ini 93 persen itu (airnya) menjadi bahan baku pembuatan air PDAM. Semakin sungai ini tercemar dan kotor, maka pengelolaan PDAM semakin susah, semakin mahal. Warga Suroboyo tidak ingin harga PDAM mahal, nah kalau nggak ingin mahal maka ayo dijaga sungainya, jangan sampai kotor dan buang sampah di sungai,” katanya.
Agar kualitas air terjaga baik, Pemkot Surabaya berkoordinasi dengan Jasa Tirta untuk melakukan pengawasan bangunan di sekitar bantaran Sungai Kalimas. Selain itu, Pemkot juga berencana akan menambah taman di sekitar bantaran Sungai Kalimas.
Simak Video Pilihan Ini:
Upaya Evakuasi 8 Pekerja Terjebak di Lubang Tambang, ESDM Turunkan Alat Canggih
Merapikan Bantaran Sungai Kalimas
Eri Cahyadi juga akan berkoordinasi dengan camat dan lurah serta warga untuk merapikan barang-barang yang berserakan di bantaran Sungai Kalimas.
“Nanti kita buatkan taman, kalau sudah ada pohon yang rindang kita biarkan, kemudian kita kasih pohon pucuk merah, sehingga jadi bagus. Tapi sekarang bisa dilihat, di pinggiran sungai itu masih banyak kayu (berserakan tidak rapi), nah, sekarang lagi diambil (ditertibkan) Satpol PP,” ujarnya.
Kepala DLH Surabaya, Dedik Irianto mengatakan konsentrasi pemkot dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia kali ini adalah menjaga kelestarian lingkungan air karena air Sungai Kalimas merupakan bahan baku untuk pembuatan air PDAM di Surabaya.
“Pemkot Surabaya tetap konsisten menjaga bumi ini, karena salah satu unsur paling penting di bumi ini adalah air. Karena sehari-harinya manusia tidak lepas dari kebutuhan air,” tuturnya.
Leave a Reply