SAUDARA168 – Makna di Balik Ornamen Rumah Betawi

Melihat Progres Pembangunan Rumah Betawi di Setu Babakan

Liputan6.com, Jakarta – Setiap desain arsitektur rumah tradisional di Indonesia, memiliki filosofi dan maknanya tersendiri. Begitu pula desain dan ornamen pada rumah khas Betawi.

Mengutip dari Seni & Budaya Betawi, desain rumah Betawi cenderung sederhana. Umumnya, rumah-rumah Betawi lebih mengutamakan fungsi ketimbang gaya.

Prinsip tersebut tetap dipegang teguh oleh masyarakat Betawi hingga kini. Hal tersebut dapat dilihat dari masih banyaknya orang yang tetap mempertahankan bentuk rumah etnik Betawi.

Tak hanya bentuk, berbagai ornamen dan ragam hias pada rumah Betawi juga masih banyak dipertahankan oleh masyarakat Betawi. Bukan tanpa alasan, ornamen dan ragam hias ini ternyata menyimpan makna mendalam.

Dalam Rumah Etnik Betawi (2013), tampilan rumah Betawi dilengkapi dengan aneka bentuk ragam hias. Masing-masing jenis ragam hias tersebut memiliki makna filosofi yang melambangkan sifat-sifat masyarakat Betawi.

Terdapat lambang matahari yang dimaknai sebagai sumber kehidupan, kekuatan, dan kewibawaan bagi pemilik rumah. Sementara itu, beberapa ornamen benuansa Islami turut memberi nuansa kesejukan bagi pemiliknya, salah satunya ornamen banji.

Adapun bentuk rantai pada ornamen rumah Betawi melambangkan kebersamaan. Ada pula ukiran bunga yang melambangkan keramahtamahan dan kedamaian.

Bukan itu saja, terdapat ornamen tombak pada pagar langkan yang melambangkan gunung, puncak untuk pencapaian yang lebih tinggi, kekuatan, dan kewibawaan. Sedangkan gigi balang pada tepi lijsplank dimaknai sebagai unsur kegagahan dan estetika.

Pada rumah pesisir banyak ditemukan ornamen matahari dan bintang. Ornamen yang banyak dipengaruhi budaya luar ini memiliki makna religius yang kental.

Sementara itu, penggunaan simbol lain pada lubang ventilasi pintu depan juga melambangkan hal tertentu. Salah satu yang kerap ditemukan adalah simbol garuda pada lubang ventilasi pintu depan yang melambangkan kesetiaan dan kebanggaan terhadap negara.

Selain itu, bentuk tumpal dengan simbol gunung berarti kekuatan dan keseimbangan alam yang lekat dengan kehidupan orang Betawi. Ada pula bentuk bunga melati yang mengisyaratkan pesan keceriaan penghuni rumah serta keharuman yang artinya sangat menjaga kebersihan serta keramahan dari masyarakat Betawi.

Pada rumah Betawi juga kerap ditemui motif tanaman, seperti tapak dara, kecubung, dan jambu mete. Ini mengindikasikan kedekatan masyarakat Betawi dengan alam dan pengetahuan masyarakat Betawi terkait tanaman obat.

Selain itu, ada juga ragam hias gigi balang yang mengartikan bahwa dalam kehidupan seseorang pasti akan menghadapi masalah. Hal inilah yang membuat orang Betawi ingin mencontoh belalang yang dikenal ulet, rajin, dan sabar. Ragam hias yang bentuknya mirip belalang sembah ini juga diartikan sebagai bentuk penghormatan pemilik rumah pada tamu yang berkunjung.

Ragam ornamen penuh makna pada rumah Betawi membuktikan bahwa rumah Betawi tak hanya dibangun sebagai hunian. Lebih dari itu, masyarakat Betawi juga senantiasa memiliki maksud tersendiri dalam mendesain dan menambahkan ornamen pada hunian mereka.

Penulis: Resla